Untuk menuju Pulau Bungin bisa lewat darat dan laut. Jika lewat laut, harus menyeberangi laut dari pelabuhan Desa Alas dengan perahu yang bermuatan 10 - 15 orang penumpang ongkosnya Rp 5.000 untuk orang dewasa, dan Rp 2.500 untuk anak-anak. Tapi kalau mau lewat jalur darat bisa langsung menuju Pulau Bungin dengan mobil atau motor.
gambar: travel.kompas
Pulau buatan itu merupakan pulau terpadat di dunia, memiliki luas 8,5 hektar dengan jumlah penduduk 3.400 jiwa menyebabkan Pulau unik Bungin ga punya garis pantai, soalnya sepanjang pesisir pulaunya semuanya dibangun menjadi tempat tinggal. Hampir ga ada lahan kosong ada satu lahan terbuka yang luas di Bungin adalah halaman Masjid setempat. Semakin hari semakin padat rata rata satu tahun ada sepuluh rumah baru, Ini karena warga Bungin sangat mencintai tempat lahir mereka jadi pada malas merantau.
gambar: depoknews.id
Saking padatnya di ga ada tumbuhan di Pulau yang sudah ditetapkan Pemerintah Kabupaten Sumbawa sebagai tujuan wisata, alhasil ternak disana makan apa aja yang ada seperti kertas, sampah, pakaian, fenomena ada kambing makan uang di pulau Bungin sudah biasa menurut Sofian kepala Desa setempat "Saya tidak membual soal cerita kambing makan uang pecahan Rp50.000 dan Rp100.000. Kalau ada orang yang mencoba memberikan uang akan langsung dimakan dengan lahap. Jika uang kita jatuh dan tidak cepat diambil , maka akan direbut dan dimakan kambing piaraan warga," kata Sofian dikutip dari antarantb.com
gambar: lomboktoday.co.id
Kambing makan uang sering jadi masalah warga yang merasa uangnya dimakan kambing suka datang ke kantor desa menuntut uangnya diganti apalagi kalau uang pecahan Rp50.000 dan Rp100.000, ga jarang jadi pertengkaran antar warga. Pemilik kambing harus mengganti uang itu daripada kambingnya yang diambil. Selain uang kambing ini juga doyan makan jala, soalnya mayoritas warga Pulau Bungin bekerja sebagai nelayan untuk mencegahnya mereka menjemur jala yang habis dipakai ditempat yang ga bisa terjangkau kambing. Bentuk tubuh kambing – kambing disana memang aneh. perut kambing disana besar, tetapi ke empat kakinya sangat kurus.
Ada ada aja yah tapi itu adalah keunikan Pulau bungin yang ga ada ditempat lain, hal ini juga salah satu yang mengundang turis lokal dan mancanegara berkunjung disana juga ada upacara Toyah, yaitu bayi dipangku 7 perempuan secara bergantian yang duduk di atas ayunan. Ayunan diibaratkan seperti gelombang lautan yang akan dihadapi sang anak saat besar nanti ketika menjadi pelaut. Dari kecil, anak-anak Bungin sudah bermain di lautan dan menyelam untuk berburu ikan, salah satunya ikan hias yang biasa mereka jual.
mungkin kambing'a tau itu uang kertas dibuatnya dari pohon :D
ReplyDeleteha ha tapi tau ga ya rupiah lg terpuruk ha ha
DeleteKasian kambingnya, harus hidup di tempat yang seperti itu...Tapi anehnya kenapa kambingnya masih sehat sehat ya.. Ajaib
ReplyDeleteya mungkin kambing melakukan proses adaptasi lingkungan mas, kaya ada pelajaran Biologi SMP ya he he
Deletekirain cuman manusia aja yang doyan duit ternyata kambing juga doyan toh heheh :)
ReplyDeleteha ha bisa aja mas achmad
DeletePulaunya unik banget ya.. Bukan cuma kambingnya yang unik
ReplyDeletegmn dagingnya ya mas kalo makan uang
Deletewah dikira dideket bogor gak taunya di sumbawa... hehehehe
ReplyDeletekalo di Bogor kambingnya makan rumput pinggir tol Jagorawi mas
Delete